Jumat, 16 Oktober 2009

PETUNJUK CIAMSI NO 34

Ada salah satu ciamsi (petunjuk kertas dalam tradisi agama konfuchu) yang nomornya 34 yang dalam bahasa hokkiannyo berbunyi "DHAI KHONG TIU HEE LI CUI SHA CHUN" yang artinya seorang kakek sakti memancing di atas sungai dengan kail 3 inchi di atas permukaan air. Petunjuk ini mengisahkan salah satu cerita pada zaman tiongkok kuno dimana ada seorang kakek sakti yang hidup di daerah terpencil dengan ditemani istrinya. Kehidupan mereka berjalan seperti pada penduduk lainnya yang hidup di daerah pedesaan terpencil dimana istrinya bercocok tanam dan si kakek membantu istrinya. Si kakek ini punya kebiasaan yang tidak lazim yang punya kebiasaan memancing di atas permukaan air,tentunya hal ini mengundang pertanyaan dari istrinya yang menganggap suaminya ini gila. Istrinya pun berkata mana ada pemancing yang memancing di atas permukaan air yang jaraknya 3 inchi (kira-kira 7,5 cm),orang saja yang memancing di dalam air saja kadang-kadang pun tidak dapat. Sang Kakek pun menjawab pertanyaan dari istrinya bahwa jika ada ikan yang memakan umpan dia maka ada orang besar yang akan menemuinya. Kebiasaan kakek ini berlangsung setiap hari dimana dia dengan sabar menunggu umpannya dimakan oleh ikan. Akhirnya kebiasaan ini didengar oleh banyak penduduk dan tersebarlah berita ini sampai ke kota raja. Di dalam kerajaan pada saat itu memerintah seorang raja yang mengalami permasalahan yang pelik dimana pemberontakan di mana-mana,banyak bawahan yang tidak turut dengan pemerintahannya,dimana sang raja pun telah berkonsultasi dengan penasehat-penasehat terkenalnya,namun hal ini tidak membuahkan hasil.Terdengarlah bahwa ada seorang kakek yang ramai diperguncingkan orang karena kebiasaannya maka sang raja pun tertarik akan hal ini,maka diutuslah bawahannya untuk menemui sang kakek ini. Di tempat lain dimana sang kakek memancing tiba-tiba ada seekor ikan yang melompat ke atas memakan kail sang kakek, diberitahukanlah hal ini pada istrinya, istrinya pun menangapi dengan biasa-biasa saja sambil sedikit heran kenapa bisa terjadi hal yang demikian. Sang kakek pun memberitahu bahwa istrinya bahwa akan ada raja yang akan menemuinya,istrinya pun tertawa terbahak-bahak atas perlakuan suaminya yang tidak masuk akal,bagai punguk merindukan bulan,mengharapkan seorang raja menjemput itu hal yang mustahil berhubung sang kakek tidak punya keahlian apa-apa. Selang beberapa lama kemudian datanglah utusan raja meminta sang kakek untuk pergi ke kota raja untuk menemui sang raja,kemudian istrinya pun berkata yang datang utusan raja mungkin saja,kalau berharap sang raja menjemput kamu itu mustahil. Sang kakek pun menepis ucapan istrinya,bahwa sang raja sendiri yang akan menjemputnya,akhirnya utusan raja itu disuruh pulang sambil sang kakek menitip pesan kepada utusan tersebut,"jikalau sang raja menghendaki saya menjadi penasehatnya,maka dia sendiri yang menjeput saya ke istana." Si utusan raja ini pun pulang dengan tangan hampa dan sambil berpikir bahwa kakek ini sangat berani sekali,sang kakek tidak takut dipenggal karena tidak menuruti kehendak raja. Di lingkungan kerajaan dimana sang raja masih pusing memikirkan permasalahannya,maka sang raja pun tertidur. Sang raja pun bermimpi bahwa ada seorang penasehat handal yang akan menolongnya,dimana dia melihat sang kakek sedang memancing di pinggiran sungai,dalam mimpinya juga disebutkan bahwa sang kakek ini harus sang raja sendirilah yang harus meminta kesediaannya menjadi penasehatnya. sang raja pun tersadar dari mimpinya,kemudian sambil meminta petunjuk pada penasehatnya,penasehat pun berkata bahwa sang kakek ini bukan orang sembarangan dan adalah utusan langit untuk menolong paduka raja. Selang beberapa lama datanglah utusan raja melapor perihal sang kakek, tanpa banyak pikir sang raja pun memerintahkan pasukan khusus untuk mengawalnya ke tempat kakek. Maka pergilah sang raja menemui sang kakek. Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh sampailah sang raja di tempat sang kakek. Betapa terkejutnya istri sang kakek bahwa yang datang sendiri adalah sang raja,dia pun berpikir bahwa suaminya bukan orang biasa pada umumnya,maka sang raja meminta sendiri kepada sang kakek untuk menjadi penasehatnya. Diboyonglah sang kakek ke istana raja menjadi penasehat andalannya, selang beberapa lama kemudian permaslahan raja dapat selesai dan kerajaan kembali seperti semula aman dan tentram. Dalam petunjuk ini penulis mencoba mengambil inti dari petunjuk di atas jika anda mendapatkan ciamsi niscaya akan berhasil dalam karir, usaha dan jodoh,tetapi membutuhkan kesabaran yang cukup lama. sekian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar